Rabu, 16 Februari 2011

I 'am' thankful

Manusia meninggal dengan berbagai cara. Ketika kita mengingat kematian, berbagai pikiran muncul, mungkin takut, mungkin siap, tetapi mungkin juga kalian akan sama dengan ku, yaitu bersyukur. Bersyukur bahwa kita masih hidup, kita bersyukur kepada Tuhan kita masing-masing. Kita berterimakasih kepada Tuhan telah membolehkan kita hidup. Apapun yang terjadi pada kita diputuskan oleh takdir kita. Salah satu penyebab kematian adalah kecelakaan dan pembunuhan. Maka dari itu selain pada Tuhan, aku berterima kasih pada orang-orang di sekitarku karena tidak mencelakakanku dan tidak membunuhku. Mungkin aneh terdengarnya, tapi bagi kalian yang sering diam untuk merenung pasti memikirkan hal yang sama.

Sekarang umurku 18 tahun, aku berhasil hidup selama 18 tahun. Ini adalah berkah yang luar biasa bagiku, berbagai pengalaman aku alami dalam jangka waktu tersebut. Jika kita sudah mati tentunya kita tak akan mengalami apa yang namanya kebahagiaan, kesedihan, kemarahan, kesepian, rasa makanan, rasa cinta, rasa dingin dan semua hal lain yang terjadi pada kita. Jadi aku amat bersyukur dan berterimakasih aku masih hidup untuk dapat merasakannya.

Ketika kita mendengar berita di TV mengenai kematian rasanya menyedihkan ya, dari masalah penyakit karena suatu makanan yang tidak terduga, kecelakaan mobil karena orang yang mabuk, atau pembunuhan karena hal sepele seperti hutang, pacar, atau bahkan pembunuhan anak karena seorang ibu/ayah/wali lelah menjaga anaknya.

Aku bersyukur tidak ada orang yang melakukan hal tersebut padaku sampai detik ini.


 Aku berterimakasih kepada pengemudi jalan yang mengawasi jalan dengan baik ketika menyetir,
aku berterimakasih kepada temanku yang tidak membunuhku karena aku menghilangkan boneka kesayangannya.
Dan aku berterimakasih kepada keluargaku terutama ibuku.

ucapan terimakasih yang sedikit terdengar aneh, namun memang itulah yang aku rasakan.
Aku berterimakasih pada semua yang tidak memberikanku makanan kadarluarsa.
Aku pernah bilang hal seperti ini kepada salah seorang temanku, dan menurrutnya dia sudah merasa cukup baik menjaga dirinya sendiri, sehingga ia bisa seperti sekarang. Secara logika memang hal yang dikatakannya memang betul, dan apa yang aku tulis berikutnya tak ada maksud untuk menggoyahkan pendiriannya. Kalimatnya itu hanya menyadarkan aku bahwa dia berhasil hidup dengan baik, berhasil terbangun untuk menjaga dirinya sendiri. Tapi bagaimana kah dirinya ketika dia belum dapat menjaga dirinya sendiri? Sadarkah dirinya mencapai umur 10 tahun sebenarnya adalah sebuah keajaiban, bahkan ketika ia mencapai umur 5 tahun! Karena kita ini adalah mahluk tak berdaya.

Kalian pasti pernah mendengar sebuah berita seorang bayi 18 bulan atau 8 bulan(berita yang ada berbeda-beda) meminum air aki hingga akhirnya kondisinya kritis, sebenarnya kita tak bisa menyalahkan sang keluarga secara frontal, tapi kita tak bisa menyatakan kalau sang keluarga tidak memiliki kesalahan dalam menjaga bayi tersebut. Saya tidak bermaksud untuk memberikan kritik kepada sang keluarga tersebut, karena itu bukanlah menjadi urusan saya terlebih ketika kita tidak tahu kejadiannya secara persis. Tapi bagiku, itu membuatku amat bersyukur ibuku bisa menjagaku dengan baik, sedikit saja kesalahan ibuku, kelengahannya sedikitpun bisa terjadi padaku hingga aku meninggal, bisa saja aku terlepas berlarian atau merangkak di stasiun mendekati rel kereta sehingga aku meninggal. Mungkin terdengar berlebihan! Tapi itu pernah terjadi , dan itu mungkin terjadi kepadaku! Kepada kita! tapi orang tua ku tidak membiarkan itu terjadi padaku. Dan aku berterimakasih kepada mereka. Di Amerika sudah disadari adanya gangguan jiwa yang disebut dengan
baby blue (jika aku tidak salah ketik), adalah suatu keadaan dimana sang ibu merasakan stress yang amat kuat ketika mengasuh bayinya yang baru lahir, sehingga dapat mendiamkan bayinya menangis berhari-hari, atau  bahkan di Negara kita hingga sampai hati membunuh bayinya sendiri. Aku berterimakasih kepada keluargaku untuk tidak melakukan itu.

Mungkin sebagian dari kalian yang membaca ini tidak memiliki kesempatan merasakan hal yang sama sepertiku. Mungkin kalian mengalami kecelakaan, atau orangtua kalian pernah lengah menjaga kalian, tapi setidaknya kalian masih bisa membaca tulisanku! Bagiku itu membuat kalian memiliki kewajiban untuk memiliki setitik kecil rasa terimakasih pada orang-orang sekitar kalian dan rasa sayang kepada orang-orang terdekat kalian. Rasanya ini alasan yang cukup untuk berusaha tidak membenci teman, kerabat dan keluarga kalian.

Kebahagiaan yang kumiliki tak lepas dari kehadiran mereka.



Mungkin kamu pernah terlintas dengan pikiran yang sama dengan ku, tapi ada baiknya jangan kau biarkan ide itu pergi melewatimu, simpanlah dia bersamamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

please let me know what's in you mind